Manekute no Yurei – Tangan hantu yang menakutkan dari Jepang
“Suatu malam, tengah malam tepatnya, anda terbangun dan merasakan dorongan yang sangat kuat untuk buang air kecil. Anda bangun dari tempat tidur, lalu berjalan ke arah kamar kecil. Tiba-tiba sebuah tangan pucat muncul dari dinding, tepat di depan anda, dan memanggil anda untuk masuk ke ruangan tersebut. Apa yang akan anda lakukan?”
Jika seandainya hal itu terjadi, anda baru saja bertemu dengan roh orang yang meninggal dalam ruangan tersebut. Mereka menginginkan sesuatu, tetapi hanya punya sedikit kekuatan sehingga hanya mampu memanifestasikan diri mereka ke dalam bentuk sepotong tangan yang memohon kepada anda.
Cerita ini sangat umum di Jepang, terutama mengenai yurei yang tinggal di dalam rumah. Umumnya, roh pemilik tangan ini hanya ingin anda agar mengetahui kehadiran mereka, dan membacakan sutra bagi mereka di kuil. Manekute no Yurei umumnya mendiami rumah-rumah di sekitaran kuil, dan pada beberapa rumah yang ditinggali oleh orang (yang menurut sang pemilik roh) yang dapat melaksanakan upacara bagi mereka yang sudah mati. Yurei ini cukup menyeramkan, tetapi merupakan yurei yang paling tidak berbahaya.
“Halo kak, bisa minta tolong?”
Jika hantu barat yang terjebak dalam dunia selalu muncul di tempat yang sama dan bergerak seperti film yang diulang terus-menerus, tidak sama halnya dengan yurei Jepang. Hantu Jepang yang terjebak dalam dunia memiliki tujuan spesifik, yang sangat mereka inginkan sehingga tidak dapat melanjutkan ke alam baka. Salah satu permintaan paling umum yang sering menjadi penyebab terjebaknya roh adalah permintaan untuk ritual yang lebih banyak bagi mereka. Yurei perlu untuk diupacarakan dengan layak agar dapat berangkat dengan tenang ke alam baka.
Salah satu hal yang paling janggal mengenai cerita ini adalah tangan yang hanya sepotong. Sangat jarang ada yurei yang hanya bisa menampakkan diri hanya dalam bentuk sepotong anggota tubuh -dalam hal ini sebuah tangan, dan jika sang pemilik roh hanya mampu mewujudkan sebuah tangan, berarti keinginan mereka tidak cukup kuat.
“Suatu malam, tengah malam tepatnya, anda terbangun dan merasakan dorongan yang sangat kuat untuk buang air kecil. Anda bangun dari tempat tidur, lalu berjalan ke arah kamar kecil. Tiba-tiba sebuah tangan pucat muncul dari dinding, tepat di depan anda, dan memanggil anda untuk masuk ke ruangan tersebut. Apa yang akan anda lakukan?”
Jika seandainya hal itu terjadi, anda baru saja bertemu dengan roh orang yang meninggal dalam ruangan tersebut. Mereka menginginkan sesuatu, tetapi hanya punya sedikit kekuatan sehingga hanya mampu memanifestasikan diri mereka ke dalam bentuk sepotong tangan yang memohon kepada anda.
Cerita ini sangat umum di Jepang, terutama mengenai yurei yang tinggal di dalam rumah. Umumnya, roh pemilik tangan ini hanya ingin anda agar mengetahui kehadiran mereka, dan membacakan sutra bagi mereka di kuil. Manekute no Yurei umumnya mendiami rumah-rumah di sekitaran kuil, dan pada beberapa rumah yang ditinggali oleh orang (yang menurut sang pemilik roh) yang dapat melaksanakan upacara bagi mereka yang sudah mati. Yurei ini cukup menyeramkan, tetapi merupakan yurei yang paling tidak berbahaya.
“Halo kak, bisa minta tolong?”
Jika hantu barat yang terjebak dalam dunia selalu muncul di tempat yang sama dan bergerak seperti film yang diulang terus-menerus, tidak sama halnya dengan yurei Jepang. Hantu Jepang yang terjebak dalam dunia memiliki tujuan spesifik, yang sangat mereka inginkan sehingga tidak dapat melanjutkan ke alam baka. Salah satu permintaan paling umum yang sering menjadi penyebab terjebaknya roh adalah permintaan untuk ritual yang lebih banyak bagi mereka. Yurei perlu untuk diupacarakan dengan layak agar dapat berangkat dengan tenang ke alam baka.
Salah satu hal yang paling janggal mengenai cerita ini adalah tangan yang hanya sepotong. Sangat jarang ada yurei yang hanya bisa menampakkan diri hanya dalam bentuk sepotong anggota tubuh -dalam hal ini sebuah tangan, dan jika sang pemilik roh hanya mampu mewujudkan sebuah tangan, berarti keinginan mereka tidak cukup kuat.
0 komentar: