Bawang merah bawang putih… (the sanity of bloody sister)
.
Story writed by ~M.O.I
Picture #ByBS85
.
Bawang merah, bawang putih…
Kalian mungkin pernah mendengar kisah ini, tapi apakah kalian masih ingat?
#ByBS85 & ~M.O.I
Bawang merah dan bawang putih. Mereka saudari kembar yang berbeda sifat. Ibunya sudah meninggal ketika mereka masih kecil. Mereka kini telah beranjak remaja. Sifat bawang putih yang sabar, baik, dan pemaaf,, sangat bertolak belakang dengan bawang merah yang pendendam, iri, dan pemarah. Ayah mereka harus bekerja di luar kota, jadi ia pergi ke sana selama sebulan meninggalkan kedua putrinya. Ketika ayahnya pergi, bawang merah melampiaskan perasaannya kepada bawang putih.
Setiap hari bawang merah menyiksa bawang putih. Dia menarik ramutnya, menyileti kulitnya, memukul kakinya, serta mengurungnya dan tidak member makan bawang putih selama beberapa hari sampai ayah mereka datang. Bawang merah sangat iri kepada bawang putih, kenapa harus bawang putih? Kenapa harus dia?.. justru dia yang mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, justru dia yang mendapatkan perhatian dari ayahnya.
.
Suatu hari, ayah mereka sakit keras. Dia menuliskan surat wasiat untuk kedua putrinya, bawang merah tidak ingin bawang putih mendapat warisan. Dia ingin membunuh bawang putih.
Jadi, bawang merah membubuhkan racun ke dalam teh yang dibuat bawang putih. Berharap jika bawang putih meminum teh yang telah dibubuhkan racun,, dia akan mati.. tetapi, the yang telah dibibihkan racun tadi justru diminum oleh ayah mereka.
Menyesal, merasa telah membunuh ayahnya.bawang putih lari ke hutan, dia meminta burung-burung hutan untuk membunuhnya.
“wahai burung hutan. Patuklah kedua bola mataku. Cabutlah daun telingaku. Bunuhlah aku makanlah aku. Aku tidak ingin hidup di dunia ini.” kata bawang putih dengan sedihnya.
Namn, burung-burung hutan justru tidak membunuhnya. Mereka terbang lalu memberikan gelang emas di tangannya, kalung permata di lehernya, mahkota di kepalanya bawang putih.
Merasa kecewa, burung burung hutan tidak membunuhnya. Ia pulang ke rumah :aku itdak ingin perhiasan, aku ingin menemui ayahku”
Dari kejauhan bawang merah melihat apa yang terjadi. Bawang merah ingin perhiasan seperti yang dimiliki bawang putih. Jadi ia juga pergi mendatangi burung hutan.
“wahai burung hutan. Berilah aku mahkotamutiara, gelang emas, kalung berlian, anting perak. Berikan aku perhiasan seperti milik bawang putih” kata bawang meraah.
Bukannya periasan yang diberikan burung hutan. Mereka justru mematuki bola matanya, mencabut telinganya, mencabik tangannya, usus bawang merah terurai. Bawang merah pun tewas dan menjadi santapan burung hutan.
…
Sementara itu, bawang puth terbujur kaku menggantung di langit rumahnya. Dia menyesal telah meracuni ayahnya. Posted in : Creepypasta, Story
0 komentar: